NILAI-NILAI BUDAYA SEKOLAH DI PONDOK PESANTREN TARUNA AL-QUR’AN SLEMAN YOGYAKARTA
Abstract
Budaya pondok pesantren akan selalu melekat kuat dalam kehidupan di pesantren, karena dilakukan dengan terus menerus dan turun temurun sehingga menjadi sebuah kebiasaan dan ciri khas dari setiap pondok pesantren. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah studi Pustaka dengan jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui analisis dokumen, observasi dan diperkuat dengan kegiatan wawancara. Sedangkan hasil dari penelitian ini adalah nilai-nilai budaya yang berkembang di Pondok Pesantren Taruna Al-Qur’an adalah budaya nilai spiritual yang terbagi menjadi dua nilai-nilai religiusitas di pondok pesantren dan nilai-nilai religiusitas di madrasah. Selain itu budaya nilai yang ada di Pondok Pesantren Taruna Al-Qur’an yaitu budaya berprestasi dan budaya artefak. Implikasi dari kegiatan penelitian nilai budaya sekolah di pesantren taruna seperti: 1) pengembangan model Pendidikan pesantren, 2) penguatan identitas keislaman dikalangan para pemuda, 3) pemberdayaan pemuda dikalangan kepemudaan, 4) kolaborasi pesantren dan institusi Pendidikan lainnya, 5) konstribusi pesantren dalam membentuk karakter bangsa, 6) pengembangan kurikulum berbasis keterampilan, 7) inovasi dan metode Pendidikan agama, 8) penananman nilai dan kemandirian dalam berwirausaha. Sehingga implikasi ini dapat dijadikan dasar kebijakan bagi pemerintah dan masyarakat.
Downloads
References
[2] Zainal Arifin, “Budaya Pesantren Dalam Membangun Karakter Santri,” Media Hist. Dok., vol. 5, no. 2, pp. 40–51, 2014.
[3] Rani Yusniar, “Penerapan Budaya Pesantren Dalam Membangun Karakter Santri Di Perguruan Dinniyah Putri Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran,” Yogyakarta, 2020.
[4] Dedik, “Urgensi Budaya Organisasi bagi Kemajuan Lembaga Pendidikan Islam,” Fitrah, vol. 1, no. 1, p. 290, 2015.
[5] Hendro Widodo, Pendidikan Holistik Berbasis Budaya Sekolah. Yogyakarta: UAD Press, 2019.
[6] S. Fatimah, Y. Yuberti, and S. M. Ayu, “Evaluation of the spiritual extracurricular program in Madrasa,” J. Adv. Islam. Educ. Manag., vol. 1, no. 1, pp. 19–34, 2021, doi: 10.24042/jaiem.v1i1.9210.
[7] Bherrio Heri Saputra, “Pengembangan Manajemen Budaya Berprestasi Dan Kompetisi Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan,” Sosiohumaniora, vol. 2, no. 2, pp. 69–81, 2019.
[8] M. Muafi, S. Supandi, and S. Syafrawi, “EFEKTIVITAS METODE TAMRINUL MUSABAQOH TILAWATIL KITAB (TMTK) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MEMBACA KITAB KUNING DI MADRASAH ALIYAH DINIYAH PUTRA PONDOK PESANTREN MIFTAHUL ULUM BETTET PAMEKASAN”, AHSANAMEDIA, vol. 9, no. 2, pp. 125-134, Jul. 2023.
[9] S. Supandi and A. Ahmadi, “PERAN GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MEMBINA AKHLAK BAGI SISWA MADRASAH ALIYAH NOER FADILAH SUMBER PANJALIN AKKOR PALENGAAN PAMEKASAN”, j.edu.part, vol. 2, no. 2, pp. 87–98, Sep. 2023.
[10] K. Aini and S. Supandi, “PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN: Kajian Tematik Pendidikan Anak”, j.edu.part, vol. 2, no. 1, pp. 79–98, May 2023.
Article Metrics
Copyright (c) 2024 Fatimah Nur Rahmah, Sutarman Sutarman, Arrum Kharisma, Juli Astutik Purwanti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.