Optimalisasi Penggunaan Pupuk Organik dan Pestisida dari Asap Cair TKKS pada Budidaya Tanaman Hortikultura Desa Liang Anggang Kecamatan Bati-bati Kabupaten Tanah Laut
Abstract
Kelompok Wanita Tani Multi Lestari merupakan sekolompok ibu-ibu di Desa Lianganggang yang aktif bergerak dibidang pertanian khususnya memanfaatkan lahan pekarangan untuk melakukan budidaya tanaman hortikultura. KWT Multi Lestari sangat aktif melakukan budidaya bahkan kerap mendapatkan bantuan dari dinas terkait berupa bibit, pupuk, obat-obatan, dan peralatan untuk budidaya. Namun selama ini mereka belum pernah membuat pupuk organik maupun pestisida alami secara mandiri sehingga perlu diberi bekal pengetahuan terkait bagaimana membuat pupuk organik dan pestisida organik. Tujuan dilaksanakannya PkM ini adalah untuk memberikan pengetahuan terkait kegunaan pupuk organik, bagaimana pembuatan pupuk organik dan pestisida organik. PkM dilaksanakan dengan metode ceramah mengenai pupuk organic dan cara pembuatannya, pestisida organic dari TKKS berupa asap cair, dan diskusi dengan memberikan materi kepada masing-masing peserta, selain itu juga membawa contoh pupuk organik dan asap cair, setelah kegiatan sosialisasi berlangsung disertai diskusi bersama pengetahuan ibu-ibu KWIT Multi Lestari meningkat hampi 100%.
Downloads
References
Dariah, A. 2007. Bahan Pembenah Tanah: Prospek dan Kendala Pemanfaatannya. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Ilmu Tanah Universitas Gadjah Mada.
Fauzan & Ikhwanus, M. (2017). Pemurnian Asap Cair Tempurung Kelapa Melalui Distilasi dan Filtrasi Menggunakan Zeolit dan Arang Aktif. Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2017.
Ghazali, R.R., Swastawati, F., & Romadhon. (2014). Analisa Tingkat Keamanan Ikan Manyung (Arius thalassinus) Asap yang Diolah dengan Metode Pengasapan Berbeda. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(4), 31—38.
Hanin, N.N.F. & Rarastoeti P. (2017). Kandungan Fenolik, Flavonoid, dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Paku Laut (Acrostichum aureum L.) Fertil dan Steril. Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, 2, 51—56.
Ispatrika A. (2019). Pembuatan Pestisida Nabati sebagai teknologi Ramah Lingkungan. Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Kementerian Pertanian, Jakenan.
Lai, H. & Lim, Y. (2011). Evaluation of antioxidant activities of the methanolic extracts of selected ferns in Malaysia. International Journal of Environmental Science and Development, 2(6), 442—447.
Risma, R.W. dan Soemarno. 2015. Evaluasi Lahan Untuk Budidaya Tanaman Tebu. Buku-1 (STELA), Bahan Ajar Jurusan Tanah FPUB, 195 hal.
Santoso, R.S. (2015). Asap Cair Sabut Kelapa sebagai Repelan Bagi Hama Padi Walang Sangit (Leptocorisa oratorius). Jurnal Sainsmat, 4(2), 81—86.
Sari, Y.P., Samharinto, & Langai, B.F. (2018). Penggunaan Asap Cair Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) sebagai Pestisida Nabati untuk Mengendalikan Hama Perusak Daun Tanaman Sawi (Brassica juncea L.). EnviroScienteae, 14(3), 272—284.
Suntoro Wongso Atmojo. 2003. Peranan Bahan Organik terhadap Kesuburan Tanah dan Upaya Pengelolaannya. Pidato Pengukuhan Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Rosnawati, T. (2016). Pemanfaatan Limbah Kulit Durian sebagai Bahan Baku Briket dan Pestisida Nabati. Jurnal: Biology Sciece And Education, 5(2), 159—170.
Utomo, B.S.B., Wibowo, S., & Widianto, T.N. (2012). Asap Cair: Cara Membuat dan Aplikasinya pada Ikan Asap. Jakarta: Penebar Swadaya
Widodo Eko, Suranto Aw, dan Benni Setiawan. 2020. Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Pupuk Organik Dengan Teknologi EM-4 Di Dusun Tandon Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. J. Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA, 2021, 5 (1), 58-64