Evolusi Nilai dan Orientasi Lembaga Pendidikan Islam
Abstract
Pesantren layaknya rumah sakit, yang banyak menampung orang ‘sakit’. Begitu banyak orang yang butuh ketenangan jiwa. Untuk itu, pesantren sangat pas dan cocok mengobati tipe-tipe penyakit yang seperti itu. Inilah tujuan awal dibangunnya pesantren, pada masa "Wali Songo". Nuansa sufistik tidak akan pernah terlepas di dunia pesntren selama pola hidup santri tatap dalamkepatuhan dan kesederhanaan. Seiring perkembangan zaman, pesantren tidak hanya mengajarkan hal-hal vertikal (hubungannya dengan Tuhan), tapi juga mengajarkan ilmu sosial, sastra, dan budaya. Pesantren mulai terbuka dengan ilmu-ilmu modern. Hal inidapat merusak tradisi keilmuan pesantren, jika tidak segera diantisipasi dan dicarikan solusinya. Terbukti, ketertarikan santri terhadap ilmu keagamaan mulai menurun. Tulisan sederhana ini akan membahas problematika yang muncul di dunia pesantren, dandapat diambil benang merahnya sehingga pesantren tidak hanya sebatas nama, tapi tetap sesuai dengan tujuan dan rute operasionalnya.
Downloads
Article Metrics
Copyright (c) 2020 Ahmadi dan M. Sahibudin.pdf
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.